Indonesia kaya akan warisan budaya dan sejarah, salah satu tempat yang mencerminkan keindahan sejarah yaitu Taman Sari di Jogja. Taman Sari ini yang juga dikenal sebagai “Taman Sari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat”.
Taman Sari merupakan wisata sejarah Jogja berupa kompleks sebuah istana yang menjadi bukti kemegahan arsitektur, dan juga menyimpan kisah bersejarah yang mempesona. Menjadi bukti konkret bahwa Indonesia, khususnya Jogja merupakan tempat yang kaya akan budaya.
Artikel ini mengajak Anda untuk merenung lebih dalam, mengenal sejarah Taman Sari Jogja, sebuah perjalanan melalui masa lalu yang membawa Anda pada petualangan wisata yang tak terlupakan.
Namun, lebih dari sekedar destinasi pariwisata, Taman Sari juga menawarkan kesempatan belajar yang berharga, membuka jendela kekayaan budaya Indonesia yang memukau. Mari mengeksplorasi keindahan dan hikmah di balik tembok sejarah Taman Sari Jogja.
Latar Belakang Taman Sari
Taman Sari memiliki sejarah yang kaya dan bermula pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I pada abad ke-18 tepatnya pada tahun 1757 M. Pada awalnya, kompleks ini dibangun sebagai tempat rekreasi dan tempat peristirahatan para sultan dan keluarga kerajaan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Taman Sari juga digunakan sebagai tempat pertemuan diplomatik dan kegiatan budaya. Sehingga Taman Sari berubah menjadi pusat kegiatan kerajaan pada saat itu.
Taman Sari ini memiliki nama lain Water Castle atau istana air, karena terdapat kolam istana yang cukup banyak di area tersebut. Selain itu, Taman Sari juga memiliki komponen pertahanan milik Keraton Yogyakarta, sehingga tempat ini juga menjadi tempat perlindungan.
Taman Sari ini memiliki lorong bawah tanah, yang menurut sejarah Taman Sari, dulu ketika musuh menyerang keraton, keluarga kerajaan akan melarikan diri melalui lorong bawah tanah.
Lalu saat mereka sudah aman, pintu air akan dibuka dan mengalir ke dalam lorong bawah tanah. Maka secara otomatis musuh yang sedang mengejar keluarga keraton juga akan tenggelam di dalam lorong bawah tanah.
Seni Arsitektur yang Mengesankan
Taman Sari, sebuah kompleks istana yang tak tertandingi di Yogyakarta, menawarkan lebih dari sekadar keindahan arsitektur yang memukau. Dirancang dengan cermat, kompleks ini memberikan pandangan unik terhadap kehidupan istana yang dipenuhi dengan kemegahan.
Ketika melangkah masuk ke dalam kompleks Taman Sari, pengunjung akan disambut dengan seni arsitektur yang memukau. Dengan perpaduan gaya arsitektur Jawa dan Eropa, bangunan-bangunan Taman Sari menciptakan suatu harmoni visual yang tak terlupakan.
Saat berkunjung mungkin Anda akan merasakan seni arsitektur khas Eropa yang begitu kuat. Namun, disisi lain ornamen khas Jawa, bentuk-bentuk unik, dan hiasan-hiasan artistik yang ada juga melengkapi dan mampu mengekspresikan keindahan estetika yang kaya.
Menurut sejarah pembuatan Taman Sari Jogja, desain dari Taman Sari ini memang berasal dari ide Sri Sultan Hamengkubuwono I. Namun kemudian dituang ke dalam bentuk gambar teknis oleh Demang Tegis, seseorang dengan kebangsaan Portugis.
Sehingga terciptalah seni arsitektur Jawa dan Eropa yang menciptakan suasana yang unik dan memesona. Bangunan-bangunan dengan ornamen khas Jawa, kolam-kolam, dan taman yang indah menciptakan panorama yang tak terlupakan.
Peran Kolam Istana
Salah satu ciri khas Taman Sari adalah serangkaian kolam yang tersebar di seluruh kompleks. Maka tidak heran kalau Taman Sari disebut Water Castle atau istana air Taman Sari Jogja. Kolam ini bukan hanya sebagai elemen dekoratif, melainkan memiliki fungsi-fungsi khusus.
Kolam Istana misalnya, bukan hanya sebagai tempat keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai tempat pertemuan penting, tempat kegiatan spiritual, dan arena hiburan kerajaan. Pesan-pesan sejarah tertulis di dinding-dinding kolam, menjadi bukti bisu dari masa lalu yang gemilang.
Taman Sari menyimpan sejumlah peninggalan sejarah yang menjadi saksi perjalanan panjangnya. Sumur Gumuling, yang konon digunakan sebagai tempat pemandian para putri kerajaan, adalah salah satu dari sekian banyak peninggalan yang memikat hati pengunjung.
Melalui peninggalan-peninggalan ini, kita dapat merasakan bagaimana kehidupan istana pada masa lampau mengalir dengan keagungan dan kemegahan. Kisah sejarah dari Taman Sari Jogja ini akan begitu mudah dirasakan saat Anda berkunjung.
Melalui perjalanan di Taman Sari, Anda tidak hanya berwisata, tetapi juga belajar meresapi sejarah yang membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan cerita dan keindahan. Pembelajaran yang menyenangkan adalah mempelajari faktanya secara langsung.
Pergi Wisata Sembari Belajar
Ketika Anda mengunjungi Taman Sari, Anda tidak hanya akan merasakan keindahan fisiknya, tetapi juga dapat belajar banyak tentang sejarah dan budaya Indonesia khususnya lagi sejarah Kota Jogja, dan keluarga Keraton.
Beberapa area di dalam kompleks memiliki papan informasi yang menjelaskan peran dan fungsi masing-masing bagian, memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan di istana pada masa lampau.
Harga tiket masuk Taman Sari Jogja ini cukup sebesar 7.500-15.000 rupiah saja. Sehingga dengan modal yang sedikit Anda sudah bisa berwisata sekaligus belajar terkait sejarah Taman Sari Jogja.
Mengenal sejarah Taman Sari Jogja bukan hanya sekedar mengunjungi tempat bersejarah, tetapi juga merupakan perjalanan untuk meresapi kekayaan budaya Indonesia. Dengan perpaduan arsitektur yang memukau dan peninggalan sejarah yang menarik.
Keindahan dan kekayaan budaya di Jogja tidak cukup jika hanya dinikmati sendirian. Melainkan perlu dinikmati bersama dengan orang-orang tersayang. Tak perlu khawatir mengenai transportasi.
Jika Anda membawa rombongan besar untuk berwisata di Jogja, maka sewalah kendaraan di Jogja Rafira. Kami melayani jasa sewa bus Jogja dengan harga terjangkau dan kualitas pelayanan yang prima. Pelajari sejarah Taman Sari Jogja bersama Jogja Rafira!
Dengan latar belakang sejarah yang gemilang, Taman Sari bukan hanya destinasi wisata, melainkan juga pintu gerbang menuju warisan budaya Indonesia yang mengagumkan. Pergilah, selamat menikmati keindahan arsitektur pada setiap sudut peninggalan sejarahnya.